Penulis : Tri Hanifah (LPPA Kota Metro)
Masihkah Bunda menemui anak-anak Bunda rewel, menangis atau bersedih pada awal belajar puasanya?
Beberapa tips berikut ini semoga menjadi salah satu solusi bagi Bunda semua untuk mengatasinya ya.
Puasa, terutama pada Bulan Ramadan merupakan amalan yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam selama satu bulan secara penuh. Meskipun terdapat rukhsah (keringanan) untuk pada kondisi tertentu, misalnya melahirkan, menyusui, sakit, dalam perjalanan dan masih anak-anak.
Meskipun anak-anak (belum baligh) tidak termasuk dalam kategori diwajibkan untuk berpuasa Ramadan, namun berlatih sejak dini bagi si kecil untuk berpuasa akan menguatkan karakter positif baginya. Anak berumur 6-7 tahun hendaknya sudah mendapatkan edukasi religi, doktrin agama untuk menguatkan pondasi keimanan sejak awal, seperti berlatih melaksanakan ibadah salat dan puasa.
Nah, berikut ini Langkah-langkah edukasi dalam proses belajar si buah hati agar tetap gembira berpuasa;
Pertama, berlatih sahur. Hal paling sulit yang akan dihadapi Bunda pada awal berlatih puasa anak biasanya adalah membangunkan anak untuk makan sahur. Jika anak sangat sulit dibangunkan, Bunda boleh menuntun atau menggendongnya untuk mencuci atau mengelap muka dan menyuapinya atau membiarkannya makan sendiri. Makanan sahur yang disediakan diusahakan adalah makanan kesukaannya, misalnya roti, cereal, susu, buah, nugget, dan sebagainya.
Kedua, tidak perlu memaksa. Jika pada hari pertama puasa, anak sudah rewel di tengah hari, maka boleh diizinkan untuk berbuka, dan lanjutkan kembali berpuasa. Apabila hari ini sampai pukul 11.00, maka lakukan perjanjian bahwa esok hari lebih siang kembali, begitu seterusnya hingga berhasil mencapai magrib.
Ketiga, mengalihkan perhatian. Dalam keseharian pasti anak-anak akan bosan jika tidak memiliki aktivitas yang menarik. Jika bersekolah tentu anak memiliki aktivitas, namun jika seharian di rumah saja maka Bunda perlu membuat aktivitas yang menarik dan mendidik. Zaman sekarang anak-anak memang sangat dekat dengan gadget, nah, agar tidak seharian penuh hanya bermain gadget, Bunda bisa mengalihkan pada kegiatan lainnya, seperti membuat keterampilan, atau berkemah di teras rumah, atau memberikan buku-buku menarik (komik anak, buku cerita, kisah nabi, dan sebagainya) boleh diceritakan, atau diberikan buku cetak maupun ipad/notebook.
Keempat, mengajaknya salat berjamaah, baik di musala/masjid atau di rumah. Salat tarawih berjamaah di masjid dan berjumpa dengan anak kecil lainnya, bertemu dengan orang banyak menjadikan pengalaman belajar anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Yuk! Ajak anak-anak mencintai masjid ya Bunda.
Kelima, Bunda dapat mendekatinya dengan pemberian hadiah jika anak berhasil menyelesaikan puasanya. Hadiah di sini dapat berupa pujian, atau menempelkan bintang pada dinding kamarnya, atau memberikan benda-benda tertentu yang ringan dan disukainya (pensil lucu, topi, bunga, bola, makanan kesukaan dan sebagainya). Hal ini untuk mendidik anak pada menghargai jerih payah, dan sesuatu yang baik itu membuat bahagia dan mengeratkan rasa kasih sayang dan cinta pada keluarga.
Keenam, mendoakan agar si buah hati menjadi anak-anak yang saleh/salehah, qurrata a'yun yang bertakwa pada Allah SWT, yang berbakti pada kedua orang tua, bermanfaat bagi orang lain dan memiliki kecerdasan hati, cerdas mengontrol emosi, cerdas intelektual dan sosial.
Mendidik dengan penuh cinta, menanamkan akhlak karimah sejak dini, memberikan pengalaman belajar dan memberikan ruang berekspresi bagi anak, menanamkan rasa saling kasih sayang, menghargai, menghormati, memotivasi, mendampingi adalah hal utama dan kewajiban orang tua bagi buah hatinya.
Semoga bermanfaat.